JURNAL PRAKTIKUM
DASAR-DASAR
PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGENALAN BAKTERI
(Xanthomonas
oryzae, Xanthomonas
campestris
dan Pseudomonas solanacearum)
OLEH
NAMA : RANGGA BASTIAN
NIM : 1209000320
P. STUDY : AGRIBISNIS
MEJA : 3 (TIGA)
LABORATORIUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
JURNAL
PRAKTIKUM
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGENALAN BAKTERI
(Xanthomonas
oryzae, Xanthomonas
campestris
dan Pseudomonas solanacearum)
OLEH
NAMA : RANGGA BASTIAN
NIM : 1209000320
P. STUDY : AGRIBISNIS
MEJA : 3 (TIGA)
Jurnal Ini Merupakan Salah Satu
Syarat Untuk Mengikuti Praktikum
Dasar-Dasar Perlindungan
Tanaman Fakultas Pertanian
Universitas
Islam Sumatera Utara
M e d a n
ASISTEN
NILAI
( 1. RINDA M.SAPUTRA ) ( )
( 2. GALI UTAMA )
(
3. AFIF FUDDIN )
(
4. M.EKO PRAMANA )
(
5. NANDA SATRIA )
KOORDINATOR
( HJ.
SYAMSAFITRI, S.P., M.P )
LABORATORIUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
PENGENALAN BAKTERI
RANGGA BASTIAN (0320 – 12 ) FP . UISU ( 2012 – 2013)
Abstrak
Bakteri
bersal dari kata latin bacterium : jamak : bakteria
merupakan kelompok organisme yang tidak memiliki sel.organisme ini termasuk
kedalam domainp prokariotadan berukuran kecil (mikrokopis),serta memiliki peran
besar dalam kehidupan di bumi.beberapa kelompok bakhteri dikenal sebagau agen
penyebab infeksi dan penyakit,sedangkan sekelompok lainnya dapatmemberikan
manfaat dibidang pagan,pengobatan,dan industri.struktur sek bakhteri relatif
sederhana,tanpa nukleus atau inti sel,kerangka sel dan organel-organel lainnya
seperti mitokondria dan kloroplas.hal inilah yang menjadi dasar perbedaan
antarasel prokariot dan sel eukariot yang lebih kompleks.bakteri dapat
ditemukan di hampir semua tempat seperti ditanah,air,udara,simbiosis ini dengan
organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen).bahkan dalam tubuh
manusia,pada umumnya,bakteri berukuran 0,55 µm,tetapi ada bakteri tertentu yang
dapat berdiameter hingga 700 µm,yaitu Thiomargarita. Beberap jenis bakteri bersifat
motil (mampu bergerak) dan mobalitasnya
disebabkan oleh flagel.beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit
yaitu:Xanthomonas oryzae,Xanthomonas cam- pestris dan Pseudomonas solanacearum.
Kata Kunci : Komoditas, Patogen, jamur, gejala
serangan
Pendahuluan
Latar
Belakang
Patogen menyebabkan penyakit pada tumbuhan dengan cara
melemahkan inang dengan cara menyerap makanan secara terus menerus dari sel
inang untuk kebutuhannya, menghentikan atau mengganggu metabolisme sel inang
dengan toxin, enzim atau zat pengatur tumbuh yang disekresikannya, menghambat
transportasi makanan, hara mineral, dan air melalui jaringan pengangkut dan
mengkonsumsi kandungan sel inang setelah terjadi kontak (Rianti, 2003).
Bakteri
adalah sekelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.organisme ini
termasuk kedalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil.beberapa kelompok
bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit Bakteri merupakan
mikroorganisme prokariotik bersel tunggal ada kurang lebih 200 jenis bakteri yang dapat
menyebabkan penyakit pada tanaman.jenis-jenis bakteri ini terutama berbentuk
batang,diantaranya Agrobacterium,Pseodomonas
dan xanthomonas. Salah satu contohnya adalah bakteri Erwina caratovora yang
merupakan penyebab penyakit layu pada tanaman terutama didaerah tropis dan
subtropis.bakteri termasuk ganas,karena mampu merusak tanaman dalam waktu
singkat,serangannya menyebabkan melunaknya daun dan batang pada tanaman
disertai perubahan warna menjadi coklat sambil mengeluarkan bau busuk.sedangkan
bagian tanaman yang terserang akan mengeluarkan lendir putih,kental dan lengket
(Andi, 2003).
Bakteri
masuk kedalam tanamna melalui luka atau melalui lubang-lubang alami dan hidup berkembanng dalam
rongga-rongga interseluler.bakteri mengeluar- kan enzim yang dapat merusak
dinding sel tanaman dan mengakibatkan
kematian dari sel-sel tersebut.selanjutnya bagian-bagian tanamman yang
terserang itu akan mengeluarkan lendir kematian sel-sel tersebut dapat pula
disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan oleh bakteri (Anonimus, 2012).
Tujuan
Praktikum
1. Untuk mengetahui jenis-jenis jamur yang
menyebabkan penyakit pada tanaman yang dibudidaya.
2. Untuk
mengetahui gejala serangan pada tanaman inang.
TINJAUAN
PUSTAKA
Klasifikasi (Kresek
padi/Xanthomonas oryzae) :
Kingdom : Fungi
Filum : Prokaryoa
Kelas :
Schizomycetes
Ordo :
Pseudomonadaceae
Famili : Pseudomonadaceae
Genus :
Xanthomonas
Spesies :
Xanthomonas oryzae
Penyakit
hawar bakteri pada tanaman padi bersifat sistemik dan dapat menginfeksi tanaman
pada berbagai stadium pertumbuhan.gejala penyakit ini dapat dibedakan menjadi tiga
macam yaitu:gejala layu (kresek) pada tanaman muda atau tanaman dewasa yang
peka,gejala hawar dan gejala daun kuning pucat
(Nilam, 1986).
Penyakit
hawar daun bakteri disebabkan oleh Xanthomonas oryzae.Penyakit ini dapat
menginfeksi tanaman padi mulai dari pembibitan sampai panen.Ada dua macam
gejala penyalit HDB. Gejala yang muncul pada saat tanaman berumur dari 30 hari
setelah tanam,yaitu pada persemaian atau tanman yang baru pindah kelapangan
disebut kresek.Gejala yang ditimbulkan pada fase anakan sampai pemasakan
disebut hawar (Djafaruddin, 2004).
Klasifikasi (Hawar daun
kol / Xanthomonas campestris) :
Kingdom : Fungi
Filum : Prokaryota
Kelas : Schizomycetes
Ordo : Pseudomonadales
Famili : Pseudomonadaceae
Genus : Xanthomonas
Spesies : Xanthomonas campestris
Bakteri Xanthomonas campestris
berbentuk batang pendek,diujungnya mempunyai flagella polar berukuran 1,2 x 0,8
m dan berfungsi sebagia alat gerak.Bakteri ini bersifat aerob,tidak berbentuk
spora.Diatas media PDA bakteri ini membentuk koloni bulat cembung yang berwarna
kuning kecoklatan mempunyai permukaan yang licin (Erdi, 2012).
Klasifikasi (Layu bakteri pada kentang / Pseudomonas solanacearum) :
Kingdom : Fungi
Filum : Gracilicutes
Kelas : Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
Famili : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
Spesies :
Pseudomonas solanacearum
Pseudomonas solanacearum merupakan salah satu patogen terpenting dari
golongan bakteri yang dapat menyebabkan paenyakit layu bakteri yang tersebar
secara luas pada daerah tropik dan subtropik serta daerah-daerah yang bersuhu
panas didunia (Semangun, 2004).
Usaha pengendalian Pseudomonas solanacearum dengan
menggunakan varietes tahan dan antibiotika (bakterisida) ternyata membawa
masalah baru dengan munculnya ras-ras baru patogen yang virulen,sehingga perlu
dicari suatu pengendalian lain yang lebih aman dan ramah lingkungan, salah satu agens antogonis yang mempunyai potensi besar dalam
penyakit layu bakteri adalah Pseudomonas
solanacearum (Indra, 2010).
BAHAN
DAN METODE
Waktu dan Tempat
Praktikum diadakan
di laboratorium Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman yang berlokasi di Jalan Karya
Bakti pada hari selasa tanggal 30 bulan April 2013 pukul 09.40-12.00 wib Fakultas
Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara.
Bahan dan Alat
a. Bahan : - Kresek
padi / Xanthomonas oryzae
- Hawar daun kol / Xanthomonas campestris
- Layu bakteri pada kentang / Pseudomonas
solanacearum
b. Alat : - Kain lap kasar dan halus
- Tisu basa
-
Plastik
Metode Praktikum
a.
Siapkan semua
alat dan bahan di meja
b.
Ambil jamur (patogen : Kresek
padi (Xanthomonas oryzae), Hawar
daun kol (Xanthomonas campestris) dan Layu bakteri pada kentang (Pseudomonas solanacearum)
c.
Kemudian masukan ketisu basa,lalu dibungkus dengan
plastki transparan.
d.
Setelah itu
amatilah bagian-bagian objek (Patogennya dan gejala serangannya yang mau kita
amti setelah itu hasilnya digambar beserta keterangannya
HASIL
DAN PEMBAHASAN
a.
Hasil
Ø Hawar Daun Tanaman Kol ( Xanthomonas campestris )
Gambar Utuh
|
Gambar Patogen
|
Taksonomi
|
|
|
Kingdom : Fungi
Filum : Prokaryota
Kelas : Schizomycetes
Ordo : Pseudomonadales
Famili
:
Pseudomonadaceae
Genus :
Xanthomonas
Spesies : Xanthomonas
campestris
|
Keterangan
|
Keterangan
|
Gejala Serangan
|
1.Daun kol
2.Bakteri
yang berada di tanaman kol
|
1.
Dinding sel
2. Patogen pada
Tanaman kol
|
Gejala serangan yang
terjadi adalah tanaman
akan mudah layu
|
Ø
Layu bakteri kentang (Pseudomonas solanacearum)
Gambar Utuh
|
Gambar Patogen
|
Taksonomi
|
|
|
Kingdom : Fungi
Filum : Gracilicutes
Kelas : Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
Famili : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
Spesies :
Pseudomonas
solanacearum
|
Keterangan
|
Keterangan
|
Gejala Serangan
|
1. Kentang
2. Bakteri
yang menyerang
|
1.
Dinding sel
2.
Patogen pada
Tanaman
kentang
|
Gejala serangan terjadi pada tanaman umbi kentang
yaitu mengakibatkan kentang mudah busuk
|
Ø Bakteri Hawar Daun
/ Kresek Padi (Xhantomonas Oryzae)
Gambar Utuh
|
Gambar Patogen
|
Taksonomi
|
|
|
Kingdom : Fungi
Filum : Prokaryoa
Kelas :
Schizomycetes
Ordo :
Pseudomonadaceae
Famili :
Pseudomonadaceae
Genus :
Xanthomonas
Spesies : Xanthomonas
oryzae
|
Keterangan
|
Keterangan
|
Gejala Serangan
|
1. Helaian daun
2. Daun
terserang bakteri
|
1. Dinding sel
2. Inti sel
|
Gejala serangan yang terjadi pada tanaman akan
mudah layu
|
b.
Pembahasan
Dari hasil praktikum yang didapat pada
bakteri yang Kami lakukan dalam pengamatan bakteri, pembahasan
yang Kami lakukan dalam praktikum ingin mengenal bakteri
yang terdiri beberapa patogen dan juga ingin mengetahui bagian – bagian bakteri dari patogen dan gejala
serangannya.
1. Bakteri
Bakteri merupakan
mikroorganisme prokariotik bersel tunggal.ada kurang lebih 200 jenis bakteri
yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman.jenis-jenis bakteri ini terutama
berbentuk batang,diantaranya Agrobacterium,Pseodomonas
dan xantho- monas.
1.1 Kresek padi (Xanthomonas oryzae)
Penyakit hawar
bakteri pada tanaman padi bersifat sistemik dan dapat menginfeksi tanaman pada
berbagai stadium pertumbuhan.gejala penyakit ini dapat dibedakan menjadi tiga
macam yaitu:gejala layu (kresek) pada tanaman muda atau tanaman dewasa yang
peka,gejala hawar dan gejala daun kuning pucat.gejala layu yang kemudian
dikenal dengan nama kresek umumnya terdapat pada tanamna muda berumur 1-2
minggu setelah tanam atau tanaman dewasa yang rentan.pada awalnya gejala
terdapat pada tepi daun atau bagian daun yang luka berupa garis bercak
kebasahan,bercak tersebut meluas bewarna hijau keabu-abuan,selanjutnya seluruh
daun menjadi keriput dan akhirnya layu seperti tersiram air panas.sering kali
bila air irigasi tinggi,tanaman yang layu terkulai kepermukaan air dan menjadi
busuk.pada tanaman peka terhadap penyakit ini,gejala terus berkembang hingga
seluruh permukaan daun,bahkan kadang-kadang pelepah padi sampai mengering.ketika
pagi hari atau cuaca lembab,bakteri sering keluar kepermukaan bercak berupa
cairan bewarna kuning yang menempel pada permukaan daun daan mudah jatuh oleh
hembusan angin,gesekan daun atau percikan air hujan.eksudat ini merupakan
sumber penularan yang efektif.
Ø Pengendalian
- Cara mekanis
-
Cara Pengendalian Hayati
·
Dengan cara Trichoderma sp., Pennicilium sp., dan
Gliocladium sp. bersifat
antagonis terhadap Ganoderma dan
memiliki potensi untuk dijadikan sebagai agen pengendali hayati. Keefektifan Trichoderma sp. dan Gliocladium
sp. dalam menekan pertumbuhan beberapa penyakit tanaman.
- Secara kimia
·
Dengan cara penyiraman tanah,hampir semua fungisida dapat menekan Gano- derma boninense,tetapi tidak pada aplikasi lapangan.
Fungisida golongan triazole yang meliputi triadimenol, triadimefon dan
tridemorph efektif dalam menekan pertumbuhan miselia G. boninense pada
konsentrasi 5, 10 dan 25 g/ml.
·
Pencegahan secar kimiawi dengan injeksi pada batang
- Pengendalian Penyakit Terpadu.
·
Sistem lubang dalam lubang (sistem menggali lubang di
dalam lubang panjang 3.0m x lebar 3.0m x dalam 0.8m dengan lubang tanam
standard 0.6m x 0.6m x 0.6m didalamnya (Gambar 10) ditambah aplikasi Trichoderma spp. sebagai agen pengendali
hayati (400g per lubang) dan aplikasi tandan kosong (400 kg perlubang per tahun)
dapat digunakan sebagai tindakan pengendalian untuk mengurangi tingkat infeksi
Ganoderma.
1.2. Hawar daun kol (Xanthomonas campestris)
Penyakit ini dapat menyerang pada semua tingkat
umur tanman mulai di persemaian sampai dipertanaman bahkan menjelang penenpun
masihmemungkinkan terserang penyakit ini.
Ø Gejala Serangan
·
Gejala yang ditimbulkanya diawali dengan infeksi yang
biasanya disebabkan oleh luka ataupun bekas gigitan serangga pada pori-pori air
(Hidatoda) di ujung tepi daun.infeksi patogen tersebut menyebabkan tepi daun
berubah warna dari hijau menjadi kekuningan (klorosis) yang meluas keberbagai
bagian pelepah daun dan akhirnya daun menjadi bewarna cuklat dan rontok.selain
itu perkambangan tanman krop menjadi terhambat dan kerdil sehingga dapat
menurunkan produksi secara nyata.penyakit ini dapat menyebabkan busuk kering.
Ø Pengendalian
-
Pengendalian
Biologis
Metode ini memanfaatkan musuh alami dari pathogen yang
menyerang. Penggunaan agensia hayati atau streptomisin
sulfat terpadu dengan cara tanam tump- angsari untuk mengendalikan penyakit pustul di
lapangan menurunkan keparahan penyakit berturut-turut adalah 44 -54% untuk
musim
kemarau dan 45-49% untuk musim penghujan
- Cara
Genetik
·
Menanam varietes yang tahan (resisten)
- Cara Mekanis
·
Perlakuan benih dengan merendam kedalam air panas dengan
suhu 50ºc selama 15-30 menit.
·
Persemaian ditempat yang sudah dilakukan strelisasi
desenfikasi
-
Cara Kultur Teknis
·
Pada dasarnya sistem ini
dilakukan sebagai upaya memelihara tanaman dengan sebaik-baiknya. Yang dimaksud
sebaik-baiknya adalah memiliki kualitas yang baik yang ditinjau dari segi
tanah, bibit, pemeliharaan tanaman, sanitasi tanaman.Usaha memilih lahan yang
baik artinya memilih lahan yang tidak mengandung penyebab timbulnya penyakit
atau dikenal dengan istilah non-infested
soil yaitu tanah yang bebas
dari infeksi.
1.3.
Layu bakteri
pada kentang (Pseudomonas solanacarum)
Pseudomonas solanaccarum merupakan bakteri penyebab
penyakit tanaman, bakteri ini diamati menggunkan mikroskop, dari mikroskop
terlihat bentuk dari bakteri ini seperti jahitan tangan pada kain, berwarna
merah, tidak mengumpul terpisah-pisah setiap bagian membentuk memanjang.
Ø
Gejala
serangan
Gejala serangan penyakit layu bakteri yang
disebabkan Pseudomonas solanacearum ditandai dengan adanya daun yang
layu dimulai dengan daun yang muda atau pucuk kemudian berlanjut pada seluruh
bagian tanaman. Serangan ini biasanya mulai nampak pada waktu tanaman
umur 6 minggu. Jika tanaman di cabut kemudian batangnya dipotong akan
terlihat berkas pembuluh berwarna coklat dan apa bila ditekan dari lingkaran
berkas pembuluh akan keluar massa bakteri yang berwarna ke abu-abuan.
Ø
Pengendalian
·
Secara
mekanis
Dengan cara sanitasi kebun.
·
Secara kultur
teknis
Dengan cara pergiliran tanaman.
·
Secara
biologi
Pencegahan
dengan penggunaan Natural Glio pada sebelum atau awal tanam.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
1. Bakteri
adalah sekelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.organisme ini
termasuk kedalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil.beberapa kelompok
bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit.
2. Patogen merupakan suatu agen berupa biotis atau
makhluk hidup misalnya bakteri, jamur dan virus.
3. Penyakit
hawar daun bakteri disebabkan oleh Xanthomonas oryzae.Penyakit ini dapat
menginfeksi tanaman padi mulai dari pembibitan sampai panen.
4. Bakteri Xanthomonas campestris
berbentuk batang pendek,diujungnya mempunyai flagella polar berukuran 1,2 x 0,8 m dan berfungsi sebagia alat gerak.
5. Pseudomonas
solanacearum merupakan salah satu
patogen terpenting dari golongan bakteri yang dapat menyebabkan paenyakit layu
bakteri yang tersebar secara luas pada daerah tropik dan subtropik serta
daerah-daerah yang bersuhu panas didunia
Saran
Fasilitas di dalam laboratorium sebaiknya lebih
dilengkapi agar praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Andi. 2003.
Pseudomonas solaneanacearum (Online).Diakses
melalui http://www.ht-
ysite.com. Diakses pada
tanggal 04
Mei 2013. Medan.
Anonimus. 2012. Bakteri
(Online). Diakses melalui http://id.wikipedia.org/wiki/bakt-
Teri. Diakses pada tanggal 04 Mei 2013. Medan.
Djafaruddin. 2004. Dasar-Dasar Pengendalian Penyakit
Tanaman. Bumi Aksara;
Ja-
karta
Erdi. 2012.
Bakteri (Online). Diakses melalui
http://www.anneahira.com/penyakit-
tanaman.html. Diakses pada
tanggal 04
Mei 2013. Medan
Indra.
2010. Pseoudomonas solanacearum (Online).Diakses
melalui http :// web.ipb.
ac.id/lppm/ID/index.php. Diakses
pada tanggal 04 Mei 2013. Medan.
Nilam. 1986. Tanaman
Budidaya Indonesia, Nama
Serta Manfaatnya. Yasaguna;Jak-
arta
Rianti. 2003. Penyakit Tanaman (online). Diakses melalui http://Kliniksawit.com/pe-
nyakit
sawit.html. Diakses pada
tanggal 04 Mei 2013. Medan.
Semangun. 2004. Penyakit-Penyakit
Tanaman Pangan Indonesia.
Cetakan ketiga.
Gadjah Mada Universuty Press, Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar